SEDEKAH BUMI DAN PERINGATAN 1 MUHARRAOM 1436 H

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriah RT.03 RW.III Desa Cebolek Kidul Kec. Margoyoso Kab. Pati Jateng  dilaksanakan di tempat bersejarah dilingkungan RT.03/III yaitu di tempat Petilasan Ulama’ besar KH. Ahmad Mutamakkin.
Beliau adalah peletak dasar aqidah Islam di Desa Cebolek Kidul pada masa pemerintahan Kasultanan Surakarta.Ulama yang gemar dengan cerita wayang cerita Dewa Ruci ini dimakamkan di Desa Kajen Kec. Margoyoso Kab. Pati

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 H dilangsungkan mulai tanggal 24 Oktober.2014 Acara itu diisi oleh para ulama seperti KH. Masrur Munawir Pengasuh Ponpes PPDH ( Pondok Pesantern Djannatul Huda)  K. Liwa’uddin Najib Pengasuh Pondok Mansajul Ulum, K. Ahmad Zuber Pengasuh Pondok Al-Inayah juga para Tokoh-tokoh Desa Cebolek Kidul Margoyoso Pati. "Kegiatan itu akan menjadi syiar agama Islam," kata Bapak Yasin Kades Cebolek Kidul.
Dalam peringatan 1 Muharrom dan sekaligus bersih desa Cebolek Kidul ini di isi dengan berbagai acara seperti:
1.    Tahlil umum yang diikuti seluruh warga RT.03/III ,masyarakat sekitarnya, tokoh Masyarakat, tokoh
        agama dan Perangkat Desa Cebolek Margoyoso pati. KH. Masrur Munawir bertindak sebagai
        pemimpin Tahlil ini.
2.    Tahtimul Qur’an oleh pemuda-pemuda RT.03/III bersama santri Ponpes Mansajul Ulum dan Santri
       Ponpes Al-Inayah dilaksanakan sehabis sholat Maghrib yang dipimpin langsung Pengasuh Ponpes
       Mansajul Ulum K. Liwa’uddin Najib.
3.    Pembacaan Manaqib Nabi( Al-Barjanji) sehabis Sholat Isya’ dan dilanjutkan Ceramah keagamaan oleh
       Santri-santri pondok Mansajul Ulum diikuti masyarakat sekiranya.
4.    Lomba anak-anak juga tak kalah meriahnya yang diikuti anak-anak warga RT.03/III diantaranya yaitu, lomba balapan kadut, membawa kelereng, makan krupuk, ambil koin di jeruk purut, adzan dan praktek solat.ini dilaksanakan pada tanggal 25 Okt. 2014. Sedangkan untuk orang dewasa lomba tarik tambang dan panjat pinang.
Dengan adanya peringatan 1 Muharram 1436 H itu, diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan makna peringatan itu. Peringatan 1 Muharram tak lepas dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. "Peringatan pada tahun ini juga diharapkan bisa mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik," harap ketua RT.03/III Desa Cebolek kidul.
Muharram (محرّم) adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu suci Rasulullah SAWW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamalLahu wajhahu. Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar, pernah beliau mengutarakan gagasannya mengenai perlunya menetapkan kalender Isalam yang akan dipakai sebagai penenggalan dalam urusan administrasi masa kekhalifahannya,dan sebagai kebutuhan kaum muslimin, pada masa itu penanggalan yang dipakai kaum Muslimin berbeda-beda, ada yang memakai tahun gajah, dimana pada tahun itu terjadi penyerangan dari balatentara Abrahah dari negeri Yanan untuk menyerang Ka’bah, yang kemudian niatnya digagalkan Allah Yang Maha Esa. Dan di tahun itu pula lahirnya nabi Muhammad saw dan ada pula yang pemakaian tanggal didasarkan kepada hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Untuk menetapkan kalender Islam ini, dicari momertum yang sangat tepat untuk dijadikan patokan sebagai awal permulaan Tahun Baru Islam. Maka Khalifah Umar ini mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh pemuka-pemuka agama, dan pembesar-pembesar muslim. Di dalam pertemuan itu ada beberapa momentum penting yang diusulkan sebagai dasar penetapan pada tahun baru islam, dan momentum-momentum itu antara lain:
1. Dihitung dari hari kelahiran Nabi Muhammad
2. Dihitung dari wafatnya Rasulallah saw.
3. Dititung dari hari Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hira yang merupakan awal tugas kenabiannya.
4. Dimulai dari tanggal dan bulan Rasulallah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
Tanggal kelahiran Nabi Muhammad tidak dijadikan dasar sebagai awal penanggalan kalender islam, karena tanggal itu masih menjadi kontroversi mengenai waktu dalam kejadiannya. Adapun hari wafatnya Rasulullah tidak pula dijadikan dasar sebagai tanggal permulaan kalender Islam , karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kaum muslimin dalam kesedihan yang berkepanjangan terhadap kenangan-kenangannya semasa beliau. Pada akhirnya forum menyetujui sebagai awal penanggalan islam dihitung sejak Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, Rasul sampai di Madinah pada hari Senin, 12 Rabi’ al-Awwal yang bertepatan dengan tanggal 24 September 622 M.
Rasulullah SAWW sendiri, dengan perkenan Allah SWT dalam firmanNya, menetapkan bahwa bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram), dan didalamnya dilarang melakukan peperangan dan tindak kekerasan lainnya.
Muharram yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang merupakan bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian. hal ini menunjukkan bahwa umat Islam di manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh berperang kecuali jika diperangi terlebih dahulu. Seyogyanya, umat Islam menghormati dan memaknai Muharram dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. sebab, Nabi Muhammad saw pada khutbah haji wada’ -yang juga di bulan haram- mewanti-wanti ummatnya agar tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Esensi dari spirit Muharram adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan ketentraman hidup, baik fisik, sosial, maupun spiritual. karena itu, di bulan Muharram Nabi Muhammad saw menganjurkan ummatnya untuk berpuasa sunnah Asysyuro ( puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram).
Dari Abu Hurairah , Nabi Muhammad saw bersabda,” puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. dan shalat yang paling utama adalah shalat malam.”(HR.Muslim).
Ibnu Abbas berkata,” Aku tak melihat Rasulullah saw mengintensifkan puasanya selain Ramadhan, kecuali puasa Asysyuro.” (HR.Bukhori). dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi saw bersabda,”Puasa Asysyuro itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.”(HR.Muslim).
Melalui puasa sunnah itulah, ummat Islam dilatih dan dibiasakan untuk dapat menahan diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu, termasuk nafsu dendam dan amarah sehingga perdamaian dan ketentraman hidup dapat diwujudkan di Indonesia. Puasa sunnah Muharram agaknya juga harus menjadi momentum islah bagi semua pihak. agar perdamaian dan ketentraman terwujud, Muharram juga harus dimaknai sebagai bulan anti maksiat, yakni dengan menjauhi larangan-larangan Allah swt, sepertai fitnah, pornoaksi, pornografi, judi, korupsi, teror, narkoba dan lain-lain.
Dengan peringatan tahun baru hijriyah kali ini semoga mari kita mulai babak baru kehidupan kita dengan niat harus lebih baik dari tahun kemarin. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1436 H. Ahlan wa sahlan bi’amin jadiid 1 Muharram 1436 H
Kullu ‘amin wa antum bikhoirin.