SEDEKAH BUMI DAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1442 H DI MASA PANDEMI

Dalam Rangka Sedekah Bumi Desa Cebolek Kidul dan menyambut Tahun Baru Hijriyah 1442 H. RT.03/03 di laksanakan dengan sederhana dikarenakan masih dalam masa PANDEMI. Hataman Al-Qur’an di laksanakan Online di bagi per Juz kepada warga RT.03/03 di baca di rumah masing-masing. Adapun Pahala Hataman Al-Qur'an Tahlil dan pembacaan kalimat-kalimat thoyyibah di tujukan kepada seluruh warga Warga Desa Cebolek yang telah mendahului kita khususnya ahli quburnya warga RT.03/03 Cebolek Kidul serta para ulama' dan tokoh RT.03/03 yang telah tiada khususnya kepada Mbah Ahmad Mutamakkin dan Mbah Singorogo yang merupakan tokoh Babat Desa Cebolek Kidul

Pada Hari Rabu malam Kamis  malam 1 Muharram 1442 H. 19 Agustus 2020 dilaksanakan beberapa acara yaitu:

1.    Pembukaan

2.    Pembacaan Manaqib oleh K. Qowi Sholahuddin

3.    Tahlil dan do’a Hataman Al-Qur’an oleh KH. Liwa’uddin

4.    Penutup

Dalam acara tersebut di hadiri pula oleh Kepala Desa Cebolek Kidul Bapak. Agung Kuswoyo.

Menurut KH. Mukromin salah satu Dosen STAIP Pati yang pernah mengisi Pengajian di RT.03/03 Cebolek Kidul dalam rangka Sedekah Bumi dan menyambut Tahun Baru Hijriyah, Sedekah Bumi di artikan Shodaqoh Bumi artinya mengirim pahala sdodaqoh dan mendo’akan para leluhur yang telah membuka/babat desa dan juga mengirim do’a untuk orang tua-orang tua yang telah tiada sebagai rasa syukur atas limpahan hasil bumi selama setahun.

Gus Muwafiq mengisahkan bila Nabi Muhammad SAW yang dulu juga mencari tahu napak tilas pendahulunya yakni Nabi Ibrahim karena ditanyai orang Yahudi dan Nasrani. Nabi Ibrahim merupakan bapak orang sedunia. Beliau berhasil menemukan napak tilas Nabi Adam. Lalu, pada saat isra' mi'raj Nabi Muhammad dikasih tahu Allah letak maqam Ibrahim dan hijir Ismail. Serta bukit shafa dan marwa.  Lalu, tempat melempar jumrah atau melempar iblis. Nabi Muhammad juga setiap tahun sekali mengunjungi kabah, mencuci, mengganti kainnya dan meminyakinya dengan wewangian. "Makanya banyak orang menyebut ziarah haji bukan ibadah haji. Karena mengunjungi napak tilas Nabi Ibrahim dan keluarga. Serta dalam ibadah haji juga ada yang namanya kurban. Itu berasal dari seluruh orang yang haji," jelas Gus Muwafiq. Seperti halnya sedekah bumi dilakukan setahun sekali dengan mengunjugi napak tilas leluhur desa dan melakukan bersih-bersih desa. Lalu melakukan sedekah berupa makanan-makanan dan mendoakan leluhur-leluhur.

Acara di lanjutkan dengan melekan semalam sampai menjelang subuh oleh anak-anak muda RT.03/03 dan anak-anak muda Desa Cebolek kidul dengan aneka kegiatan, ada yang sekedar njagong-njagong ada yang wiridan mendekatkan diri kepada Allah SWT.





7 Pelajaran Mbah Mutamakkin bagi Santri

 

7 Pelajaran Mbah Mutamakkin bagi  Santri

Syaikh Ahmad Mutamakkin menjadi rule model bagi umat Islam, khususnya para kiai dan santri Kajen dan sekitarnya.

Pertama, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang cinta ilmu. Beliau belajar sampai ke Timur Tengah. Para kiai dan santri harus mempunyai spirit thalabul Ilmi yang tinggi sampai tingkat dunia.

Kedua, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang cinta umat. Beliau berjuang bersama umat sampai titik darah penghabisan. Beliau bergerak di bidang keagamaan, pengairan, dan lain-lain. Syaikh Ahmad Mutamakkin lebih senang bergaul dengan orang kampung daripada kembali ke habitatnya sebagaimana anak Bupati Tuban.

Para kiai dan santri Harus mau berjuang di tengah masyarakat. Orientasi utama kiai dan santri adalah horizontal, bukan vertikal.

Ketiga, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang ahli riyadhah (tirakat). Beliau sosok yang suka puasa sebagai lambang menahan nafsu demi kenikmatan hakiki menggapai ridla Allah.

Para kiai dan santri Harus ahli riyadhah dengan banyak mengaji, belajar, shalat tahajjud, dan tidak boros.

Keempat, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang suka dalam kaderisasi. Syaikh Ronggokesumo dan Syaikh Mizan adalah kader Syaikh Ahmad Mutamakkin.

Para kiai dan santri harus siap menjadi kader Syaikh Ahmad Mutamakkin yang suka berorganisasi dan melakukan kaderisasi demi keberlanjutan dakwah Islam.

Kelima, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang menghadapi segala rintangan dengan kelembutan, pendekatan tasawuf, dan tawakkal kepada Allah.

Para kiai dan santri harus berdakwah dengan penuh kesantunan dan kelembutan, jangan dengan marah-marah, mengkafirkan, menyesatkan, dan merasa berhak masuk surga sendiri.

Keenam, Syaikh Ahmad Mutamakkin suka merangkul musuh dan menghindari memperbanyak musuh. Ketib Anom yang membencinya akhirnya takluk dengan dirangkul dan diberi panggung ekspresi keilmuan.

Para kiai dan santri harus menjadi figur pemersatu bangsa.

Ketujuh, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang sukses dalam mendidik anak-anaknya menjadi pemimpin agama. Para pengasuh dan tokoh agama di Kajen dan sekitarnya adalah keturunan Syaikh Ahmad Mutamakkin, seperti KH Abdullah Zain Salam, KH MA Sahal Mahfudh, dan KH Ahmad Fayumi Munji.

Para kiai dan santri harus mampu mendidik anak-anaknya menjadi kader penerus perjuangan agama dan masyarakat.

7 pelajaran Syaikh Ahmad Mutamakkin di atas seyogianya menjadi obor kiai dan santri untuk membumikan Islam Rahmatan Lil-Alamin

sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Syekh_Ahmad_Mutamakkin