7 Pelajaran Mbah Mutamakkin bagi Santri
Syaikh Ahmad Mutamakkin menjadi rule model bagi umat Islam, khususnya para kiai dan santri Kajen dan sekitarnya.
Pertama, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang cinta ilmu. Beliau belajar sampai ke Timur Tengah. Para kiai dan santri harus mempunyai spirit thalabul Ilmi yang tinggi sampai tingkat dunia.
Kedua, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang cinta umat. Beliau berjuang bersama umat sampai titik darah penghabisan. Beliau bergerak di bidang keagamaan, pengairan, dan lain-lain. Syaikh Ahmad Mutamakkin lebih senang bergaul dengan orang kampung daripada kembali ke habitatnya sebagaimana anak Bupati Tuban.
Para kiai dan santri Harus mau berjuang di tengah masyarakat. Orientasi utama kiai dan santri adalah horizontal, bukan vertikal.
Ketiga, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang ahli riyadhah (tirakat). Beliau sosok yang suka puasa sebagai lambang menahan nafsu demi kenikmatan hakiki menggapai ridla Allah.
Para kiai dan santri Harus ahli riyadhah dengan banyak mengaji, belajar, shalat tahajjud, dan tidak boros.
Keempat, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang suka dalam kaderisasi. Syaikh Ronggokesumo dan Syaikh Mizan adalah kader Syaikh Ahmad Mutamakkin.
Para kiai dan santri harus siap menjadi kader Syaikh Ahmad Mutamakkin yang suka berorganisasi dan melakukan kaderisasi demi keberlanjutan dakwah Islam.
Kelima, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang menghadapi segala rintangan dengan kelembutan, pendekatan tasawuf, dan tawakkal kepada Allah.
Para kiai dan santri harus berdakwah dengan penuh kesantunan dan kelembutan, jangan dengan marah-marah, mengkafirkan, menyesatkan, dan merasa berhak masuk surga sendiri.
Keenam, Syaikh Ahmad Mutamakkin suka merangkul musuh dan menghindari memperbanyak musuh. Ketib Anom yang membencinya akhirnya takluk dengan dirangkul dan diberi panggung ekspresi keilmuan.
Para kiai dan santri harus menjadi figur pemersatu bangsa.
Ketujuh, Syaikh Ahmad Mutamakkin adalah sosok yang sukses dalam mendidik anak-anaknya menjadi pemimpin agama. Para pengasuh dan tokoh agama di Kajen dan sekitarnya adalah keturunan Syaikh Ahmad Mutamakkin, seperti KH Abdullah Zain Salam, KH MA Sahal Mahfudh, dan KH Ahmad Fayumi Munji.
Para kiai dan santri harus mampu mendidik anak-anaknya menjadi kader penerus perjuangan agama dan masyarakat.
7 pelajaran Syaikh Ahmad Mutamakkin di atas seyogianya menjadi obor kiai dan santri untuk membumikan Islam Rahmatan Lil-Alamin
0 komentar:
Posting Komentar