Pendataan keluarga adalah salah satu sub system pencatatan dan
pelaporan operasional yang merupakan agenda tahun dalam pelaksanaan
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga(KKBPK). Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, serentak di seluruh
Indonesia , mulai awal Mei 2015 dilaksanakan kegiatan pendataan
keluaarga. Kegiatan yang menjadi sebuah tradisi bagi penyuluh KB di lini
lapangan sebagai pelaksana utama terhadap kebijakan pemerintah dalam
hal monitoring kependudukan . Walaupun kegiatan ini telah berlangsung
sejak tahun 1994 ,tetap merupakan kerja besar dan istimewa. Karena
pelaksanaanya melibatkan ribuan kader Institusi Masyarakat pedesaan(IMP)
yang terdiri dari PPKBD di tingkat Kel/Desa dan sub PPKBD di tingkat
RW/Dusun serta didukung oleh kader PKK , kader KB Karang
Taruna/Generasi muda maupun pramuka. Dan istimewa , karena pendataan ini
memiliki makna dan implikasi yang sangat luas dalam upaya yang
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera sebagai misi program KKBPK
saat ini.
Yang perlu diletakan di sini adalah , masyarakat tidak perlu takut
dan curiga, karena pendataan ini hanya merupakan pendatan biasa .
Prinsip dan polanya hampir menyerupai sensus penduduk.Hanya saja, kalau
sensus berusaha mengakomodir seluruh penduduk maka, pendatan keluarga
berupaya memotret sisi kondisi seluruh keluarga. Jadi tidak ada unsur
politik sedikitpun. Sebagaimana kita ketahui ,seiring dengan lahirnya
undngan-undang No.52 tahun 2009 , tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga, dituntut adanya penigkatan akurasi dan kualitas
data dan informasi. Sehinga definisi Keluarga Berencana(KB) menjadi
lebih luas. Pengertiannya tidak lagi sebatas pengaturan kelahiran,
melainkan menjadi suatu upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawianan, pengaturan kelahiran ,
pembinaan ketahanan keluarga dan penigkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Kini, KB telah
berkembang dari suatu program yang hampir sepenuhnya dikelola
pemerintah, menjadi satu program yang sebagian besar kegiatannya
dikelola masyarakat itu sendiri. Artinya kepedulian dan peran serta
masyarakat menjadi faktor penentu berhasil tidaknya program ini.
Terlebih filosofi program KB adalah menggerakkan peran serta masyarakat
dalam berKB dengan visi penduduk Tumbuh seimbang 2016 .
Sebagai konsekuensinya , semua komponen dan perangakat yang terlibat dalam program KB perlu menyesuaikan diri. Bahkan pencatatan dan pelaporan sebagai unsur penting dalam manajemen program KB juga perlu dibenahi dan disesuaikan dengan kondisi yang berkembang. Oleh sebab itu, pendataan keluarga menjadi kegiatan strategis dan penting untuk dilaksanakan. Secara umum pendataan keluarga ditunjukkan untuk memperoleh data basis keluarga dan anggota keluarga yang memuat gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan program KB Nasional, sebagai bahan operasional di lapangan serta perencanaan, penetapan kebijakan ,pengendalian dan penilaian oleh pengelola dan pelaksanaan pada semua tingkat wilayah. Secara operasional pendataan keluarga bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang data demografi ,keluarga berencana, tahapan keluarga sejahtera ,anggota keluarga dan status keluarga dari segi sosial ekonomi. Lebih jelasnya, melalui kegiatan ini ,akan diperoleh data basis yang memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh tentang keadaan lapangan sampai ke tingkat keluarga mengenai hasil pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera. Termasuk kondisi demografis dan peserta KB nya. Dengan demikian , pada akhirnya hasil pendataan ini dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan terutama untuk penyuluhan KB dan institusi masyarakat itu sendiri. Serta bisa untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan ,pengendalian ,dan penialian, hasil pelaksanaan program KB disemua tigkat. Masih terkait dengan kegiatan pendataan keluarga , banyak makna dan implikasi yang terkandung dalam kegiatan tersebut. Artinya ,hasil yang diperoleh dari kegiatan itu memiliki sejumlah nilai lebih yang dapat diimplementasikan dalm kegiatan –kegiatan nyata untuk intervenisnya.
Suatu misalnya, dari pendataan keluarga akan diketahui berapa jumlah keluarga yang rumahnya belum memiliki atap, lantai dan dinding yang yang baik di suatu wilayah . Dari data ini dapat diketahui seberapa tinggi tingkat kesadran dan kemampuan warga dalam menyediakan tempat tinggal yang sehat . Sehingga pemerintah akan dapat menentukan bentuk intervensinya dengan mudah setelah sebelumnya menggali potensi fisik dan non fisik yang dimiliki. Begitu seterusnya ,pada jenis-jenis data lainya seperti keluarga yang mampu makan dua kali sehari atau lebih , keluarga yang mampu menyediakan daging,ikan ,telur untuk lauk pauk paling kurang seminggu sekali, keluarga yang melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dan sebagainya. Membangun data basis yang akurat dan berkualitas dalam rangka penguatan pelaksanan revitalasi pelaksanaan program KB, sangat membutuhkan komitmen yang kuat dan sinergi di antara jajaran BKKBN,SKPD-KB ,di Daerah serta pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten\Kota. Hal ini didasarkan atas relita bahwa pada era otonomi daerah dimana apresiasi terhadap program KB didaerah sangat variatif sehinga di butuhkan upaya penyelarasan sikap yang difasilitasi oleh BKKBN Pusat maupun Provinsi. Makna lain yang terkandung dari pendataan keluarga ini adalah manfaat untuk sarana komunikasi dan komunikasi guna mendorong keluarga tertinggal untuk meningkatkan kesejahteraannya sekaligus merangsang kepedulian keluarga yang sudah lebih mampu untuk secara bersama-sama mengangkat kesejahteraan keluarga yang kurang mampu dilingkungan melalui kepedulian ,gotong royong ,arisan dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan garis kebijakan pemerintah bahwa sekarang ini harus menjadi periode kaebangkitan pemerintah dan masyarakat untuk menggalakkan kembali program KB serta menghidupkan kembali semua fungsi keluarga, agar setiap keluarga makin dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri .
hasil dari pendataan keluarga 2015 nantinyaakan diolah menjadi bahan verifikasi ,analisa dan menjadi sebuah data yang sangat diperlukan bidang instansi lain untuk mendukung kebijakan program lainya .Sehingga ada kemungkinan berawal dari data kependudukan yang telah di[perbaharui setiap tahun sekali dapat menjadi umpan balik bagi siapa saja yang memerlukan informasi berarti ini dan ini akan menjadi jembatan BKKBN dalam mengkoordinasi program kependudukan mereka ke segala bidang . Atas dasar itu,kita dapat menyimpulkan bahwa makna dan implikasi pendataan keluarga begitu besar dan luas ,sehingga kita semua berkewajiban untuk mensukseskanya . Apalagi dalam sejarah perkembangganya, data-data yang dikumpulkan dari pendataan ini juga bermanfaat untuk kepentingan program pembangunan sektor lain ,seperti pertanian, pendidikan ,kesehatan ,kesejahteraan sosial dan lain-lain. Jadi tidak ada satu alasan pun yang memberikan peluang bagi kita untuk tidak membantu dan mendukung pelaksanaanya. Tentunya sesuai posisi yang diberikan kepada kita. SUKSESKAN PENDATAAN KELUARGA 2015.
Sebagai konsekuensinya , semua komponen dan perangakat yang terlibat dalam program KB perlu menyesuaikan diri. Bahkan pencatatan dan pelaporan sebagai unsur penting dalam manajemen program KB juga perlu dibenahi dan disesuaikan dengan kondisi yang berkembang. Oleh sebab itu, pendataan keluarga menjadi kegiatan strategis dan penting untuk dilaksanakan. Secara umum pendataan keluarga ditunjukkan untuk memperoleh data basis keluarga dan anggota keluarga yang memuat gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan program KB Nasional, sebagai bahan operasional di lapangan serta perencanaan, penetapan kebijakan ,pengendalian dan penilaian oleh pengelola dan pelaksanaan pada semua tingkat wilayah. Secara operasional pendataan keluarga bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang data demografi ,keluarga berencana, tahapan keluarga sejahtera ,anggota keluarga dan status keluarga dari segi sosial ekonomi. Lebih jelasnya, melalui kegiatan ini ,akan diperoleh data basis yang memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh tentang keadaan lapangan sampai ke tingkat keluarga mengenai hasil pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera. Termasuk kondisi demografis dan peserta KB nya. Dengan demikian , pada akhirnya hasil pendataan ini dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan terutama untuk penyuluhan KB dan institusi masyarakat itu sendiri. Serta bisa untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan ,pengendalian ,dan penialian, hasil pelaksanaan program KB disemua tigkat. Masih terkait dengan kegiatan pendataan keluarga , banyak makna dan implikasi yang terkandung dalam kegiatan tersebut. Artinya ,hasil yang diperoleh dari kegiatan itu memiliki sejumlah nilai lebih yang dapat diimplementasikan dalm kegiatan –kegiatan nyata untuk intervenisnya.
Suatu misalnya, dari pendataan keluarga akan diketahui berapa jumlah keluarga yang rumahnya belum memiliki atap, lantai dan dinding yang yang baik di suatu wilayah . Dari data ini dapat diketahui seberapa tinggi tingkat kesadran dan kemampuan warga dalam menyediakan tempat tinggal yang sehat . Sehingga pemerintah akan dapat menentukan bentuk intervensinya dengan mudah setelah sebelumnya menggali potensi fisik dan non fisik yang dimiliki. Begitu seterusnya ,pada jenis-jenis data lainya seperti keluarga yang mampu makan dua kali sehari atau lebih , keluarga yang mampu menyediakan daging,ikan ,telur untuk lauk pauk paling kurang seminggu sekali, keluarga yang melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dan sebagainya. Membangun data basis yang akurat dan berkualitas dalam rangka penguatan pelaksanan revitalasi pelaksanaan program KB, sangat membutuhkan komitmen yang kuat dan sinergi di antara jajaran BKKBN,SKPD-KB ,di Daerah serta pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten\Kota. Hal ini didasarkan atas relita bahwa pada era otonomi daerah dimana apresiasi terhadap program KB didaerah sangat variatif sehinga di butuhkan upaya penyelarasan sikap yang difasilitasi oleh BKKBN Pusat maupun Provinsi. Makna lain yang terkandung dari pendataan keluarga ini adalah manfaat untuk sarana komunikasi dan komunikasi guna mendorong keluarga tertinggal untuk meningkatkan kesejahteraannya sekaligus merangsang kepedulian keluarga yang sudah lebih mampu untuk secara bersama-sama mengangkat kesejahteraan keluarga yang kurang mampu dilingkungan melalui kepedulian ,gotong royong ,arisan dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan garis kebijakan pemerintah bahwa sekarang ini harus menjadi periode kaebangkitan pemerintah dan masyarakat untuk menggalakkan kembali program KB serta menghidupkan kembali semua fungsi keluarga, agar setiap keluarga makin dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri .
hasil dari pendataan keluarga 2015 nantinyaakan diolah menjadi bahan verifikasi ,analisa dan menjadi sebuah data yang sangat diperlukan bidang instansi lain untuk mendukung kebijakan program lainya .Sehingga ada kemungkinan berawal dari data kependudukan yang telah di[perbaharui setiap tahun sekali dapat menjadi umpan balik bagi siapa saja yang memerlukan informasi berarti ini dan ini akan menjadi jembatan BKKBN dalam mengkoordinasi program kependudukan mereka ke segala bidang . Atas dasar itu,kita dapat menyimpulkan bahwa makna dan implikasi pendataan keluarga begitu besar dan luas ,sehingga kita semua berkewajiban untuk mensukseskanya . Apalagi dalam sejarah perkembangganya, data-data yang dikumpulkan dari pendataan ini juga bermanfaat untuk kepentingan program pembangunan sektor lain ,seperti pertanian, pendidikan ,kesehatan ,kesejahteraan sosial dan lain-lain. Jadi tidak ada satu alasan pun yang memberikan peluang bagi kita untuk tidak membantu dan mendukung pelaksanaanya. Tentunya sesuai posisi yang diberikan kepada kita. SUKSESKAN PENDATAAN KELUARGA 2015.
0 komentar:
Posting Komentar